Rabu, 31 Oktober 2012

10 Produk Teknologi Tercanggih yang Iconic

Menciptakan sebuah produk atau jasa yang luar biasa saja tidak cukup untuk menang dalam pertempuran pasar pada masa-masa ini. Produk atau jasa tersebut haruslah juga memiliki nama yang unik, mudah diingat, dan tentu saja memberi nilai tambah terhadap produk atau jasa yang dijual. Lalu, sulitkah menentukan nama produk?

Tidak sedikit dari nama-nama produk yang sudah mendunia dibuat dengan mempertimbangkan aspek filosofi sedemikian rupa, seperti pada grup "Lippo", yang menggunakan bahasa Cina "Li" (arti: energi) dan "Pao" (arti: harta) dan pada akhirnya Lippo sendiri berarti "menemukan sinergi antara perjalanan hidup manusia dengan sumber keuangan".

Berikut ini 10 Produk Teknologi Canggih yang Iconic:

iPod : "Open the pod bay door, Hal"
Pada saat proses pengembangan pemutar MP3 milik Apple, Steve Jobs mengutarakan strateginya tentang Mac sebagai penghubung untuk berbagai macam alat lainnya. Vinnie Chieco, seorang freelance copywriter disewa untuk membantuk memikirkan nama produknya sebelum debut di tahun 2001. Kemudian, dengan berdasar kepada konsep menghubungkan segalanya, muncullah ide tentang stasiun luar angkasa. Anda bisa meninggalkannya, tapi harus kembali untuk mengisi bensin. Dari prototipe produk yang menggunakan plastik, terinspirasilah ia menggunakan istilah "pod". Tambahkan huruf "i" di depannya dan lengkaplah koneksinya terhadap iMac.

BlackBerry : Sweet Addictiveness
Research in Motion (RIM) dari Kanada menggunakan bantuan Lexicon Branding untuk alat (gadget) email nirkabel baru ciptaannya pada tahun 2001. Konsultan tersebut memaksa RIM untuk membuang jauh-jauh istilah "e-mail", di mana hasil penelitian menunjukkan kalau kata tersebut bisa meningkatkan tekanan darah. Karena itu, mereka berusaha mencari nama lain yang bisa membawa kegembiraan dan perasaaan damai. Setelah melihat prototipenya dengan tombol-tombol kecil yang menyerupai biji-bijian, tim Lexicon mengeksplorasi nama-nama seperti strawberry, melon, dan bermacam-macam sayur-sayuran lain sebelum memutuskan nama "Blackberry", sebuah nama yang membawa kebahagiaan sekaligus warna hitam dari alat tersebut.

Firefox : Pilihan Kedua Merupakan Keberuntungan
Tim Mozilla sudah merasakan kalau memilih nama yang bisa menonjolkan esensi dari produk sekaligus masih tersedia untuk dipakai adalah sangat rumit. Sebenarnya, Mozilla menggunakan nama "Firebird" pada awalnya, tapi ternyata ada sebuah proyek open-source yang sudah menggunakan nama tersebut. Maka, para petinggi Mozilla akhirnya mengganti dengan "Firefox", yang merupakan nama lain dari panda merah. Alasannya? Mudah diingat, terdengar enak, unik, disukai oleh tim, dan alasan utamanya adalah belum ada orang lain yang memakai.

Twitter
Ketika sang penemu, Biz Stone melihat aplikasi yang diciptakan oleh Jack Dorsey diciptakan pada tahun 2006, ia lalu teringat bagaimana cara sekelompok burung berkomunikasi. "Informasi yang bersifat pendek dan cepat...Setiap individu berkicau, dan menikmati saat tersebut". Sebagai responnya, Stone hadir dengan istilah "twttr", dan tim lainnya kemudian menambahkan huruf hidup. Dari konsep sederhana tersebut, Stone mendeskripsikan sistemnya sebagai luapan komunikasi yang berkembang menjadi jejaring, berita tercepat, dan akhirnya forum untuk kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat yang ke-44.

Windows 7 : Mengandalkan Kekuatan "7"
Windows Vista? Terdengar indah bukan? Tapi, yang terjadi setelah produknya luncur adalah rusaknya nama yang sudah dipikirkan matang-matang dengan menggunakan filosofi tersebut. Windows 95 dan XP masih jauh lebih baik dari Vista. Untuk kali ini, Mike Nash dari Microsoft berkata kalau mereka benar-benar bertaruh pada angka "7" yang katanya bisa membawa keberuntungan dan yakin bisa unggul dari Vista.

ThinkPad : Kesederhanaanlah yang Unggul
Model PC laptop yang sekarang banyak dipuja ini, muncul pertama kali pada tahun 1992. Walaupun konsepnya sudah sangat matang, tapi IBM sendiri masih bingung untuk memanggilnya apa. Sebuah grup pen-computing IBM ingin membuatnya tetap sederhana dan mereka menyukai ThinkPad. Tapi, komite pemberi nama korporat IBM tidak, karena nama tersebut tidak memliki angka dan setiap produk IBM harus memliki angka. Entah bagaimana caranya, nama ThinkPad yang menang, dan itu merupakan sebuah pukulan untuk IBM, yang akhirnya menjualnya ke Lenovo pada tahun 2005.

Android : Terkesan Rahasia, tapi Masih Kurang Menarik
Apakah Anda berpikir kalau cerita di balik penamaan open-source platform milik Alliance untuk mobile device, yang akhirnya menelurkan nama merek G1 adalah keren. Emmm..sebenarnya tidak. Tahun 2005 lalu, Google secara diam-diam mengakuisisi sebuah perusahaan misterius bernama Android Inc., yang beroperasi secara diam-diam untuk mengembangkan software untuk ponsel. Tapi, hasil dari sembunyi-sembunyi Google tersebut dan tren internet tersebut justru memunculkan nama "G1 milik T-Mobile" pada tanggal 22 Oktober 2008.

Wikipedia
Menurut Wikipedia, nama Wikipedia merupakan portmanteau dari "wiki" (arti : teknologi untuk menciptakan kolaborasi situs) dan "ensiklopedi". Sebagai tambahan, portmanteau sendiri artinya adalah cara yang keren untuk mengambil dua kata yang berbeda dan menggabungkannya dengan harapan menciptakan sebuah konsep baru yang disukai orang.


Mac OS X dan "The Big Cats" : Halus, Rapi, dan Bergaya seperti Kucing
"X" sebenarnya merupakan denotasi dari angka romawi untuk 10, karena OS tersebut merupakan perilisan yang kesepuluh setelah Mac OS 0. Tapi, banyak fans Apple yang mengartikannya sebagai huruf "X". Dan nama-nama kucing besar tersebut juga dikaitkan dengan citra halus, rapi, dan elegan seperti Cheetah (10.0), Puma, Jaguar, Panther, Tiger, dan yang terakhir adalah Leopard (10.6). Gosip mengatakan kalau Lynx dan Cougar sedang dalam pengembangan.

Red Hat Linux : Nama yang Kaya Arti
Sang penemu, Bob Young memberikan asal mula yang multi dimensi tentang nama Red Fedora. Pertama, dalam sejarah di Barat, Red (merah) merupakan simbol dari kebebasan dan menentang otoritas. Kedua, salah satu pendiri Marc Ewing memakai topi merah milik kakeknya sewaktu kuliah dan kemudian dikenal karena keahlian teknologinya. Ketiga, Ewing kemudian memberi nama proyek-proyeknya dengan nama Red Hat 1, Red Hat 2, dan seterusnya. Jadi, menurut Young, ketika Ewing memulai proyek Linux, ia hanya memberi nama Red Hat Linux.

sumber:http://johan-ku.blogspot.com/

Pengertian Telematika


Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.

Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya

sumber: http://johan-ku.blogspot.com/

Kamis, 11 Oktober 2012

Arsitektur Telematika

Seiring dengan kemajuan teknologi, aristektur tersebut semakin beraneka ragam atau semakin banyak jenisnya dan berubah pula keunggulannya. Yang harus menjadi pertimbangan utama dalam menentukan arsitektur sistem, yang paling cocok tentu saja bukan hanya keunggulan teknologinya saja, kita harus mempertimbangkan pula faktor biaya dan yang sesuai dengan kebutuhan nyata ditempat dimana sistem akan digunakan.

Arsitektur Client/Server Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur client/server. Client server dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier

PENGERTIAN CLIENT-SERVER
Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.
Jenis Manajemen Data Telematika :
Manajemen data sisi klien- server
Client server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Dalam perkembangannya, client server dikembangkan oleh dominasi perusahaan-perusahaan software yaitu Baan, Informix, Microsoft, Novell, Oracle, SAP, PeopleSoft, Sun, dan Sybase.
Awalnya pengertian client server adalah sebuah system yang saling berhunungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Definisi lain dari client server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Istilah tier dalam server adalah untuk menjelaskan pembagian sebuah aplikasi yang melalui client dan server. Pembagian proses kerja adalah bagian uatama dari konsep client/ server saat ini.
Manajemen data Base system perangkat bergerak
Pesatnya perkembangan bagi komunikasi bergerak mendorong para operator layanan berlomba untuk memperkaya macam layanannya guna menambah pemasukan bagi perusahaanya. Komunikasi data bergerak, misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak.
Contoh dari layanan bergerak adalah GPRS. GPRS merupakan system transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip ‘tunnelling’. GPRS tidak menawarkan laju data tinggi yang memadai untuk multimedia nayata, tetapi GPRS merupakan kunci untuk menghilangkan beberapa batas pokok bagi layanan-layanan data bergerak.
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci untuk data bergerak :
• Memperkaya utility investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada.
• Merupakan teknologi jembatan yang bagus menuju generasi ke 3.
• Mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM.
• Menghilangkan atau mengurangi beberapa pembatas bagi akses data bergerak.
• Memiliki laju data sampai 115 kbps yang berarti dua kali lipat daripada koneksi ‘dial up’ 56 kbps yang berlaku.
• Menampakan diri sebagai komunikasi yang ‘selalu’ terhubung sehingga memiliki
• waktu sesi hubungan yang pendek dan akses langsung ke internet.
KARAKTERISTIK CLIENT-SERVER
Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas sebagai berikut:
• Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda
• Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource .
• Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
• Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
• Mix-and-match : tidak tergantung pada platform
• Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
• Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
• Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertical maupun horisontal
• Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.
• Characteristics of a client
– Initiates requests
– Waits for and receives replies
– Usually connects to a small number of servers at one time
– Typically interacts directly with end-users using a graphical user interface
• Characteristics of a server
– Passive (slave)
– Waits for requests from clients
–Upon receipt of requests, processes them and then serves replies
– Usually accepts connections from a large number of clients
– Typically does not interact directly with end-users
KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER
• Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
• Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
• Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.
• Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit.
• Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.
KELEMAHAN CLIENT-SERVER
• Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
– Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
• Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
– Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.
ARSITEKTUR CLIENT/SERVER
=> Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC
=> Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri
=> Berbagi hardware atau software
ARSITEKTUR FILE SERVER
=> Model pertama Client/Server
=> Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
=> Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
=> Server bertindak sebagai file server
=> File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut.
=> Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri
=> DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
=> Aktivitas pada klien:
=> Meminta data
=> Meminta penguncian data
=> Tanggapan dari klien :
– Memberikan data
– Mengunci data dan memberikan statusnya
BATASAN FILE SERVER
=> Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan.
=> Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori.
=> Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus.
=> Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama ð tanggung jawab diserahkan kepada programmer.
ARSITEKTUR DATABASE SERVER
=> Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis).
=> Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan database.
=> Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
=> Beban jaringan menjadi berkurang.
=> Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server.
=> Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture.
APPLICATION ARCHITECTURES
- Two-tier architecture, Contoh : program klien menggunakan ODBC/JDBC untuk berkomunikasi dengan database.
- Three-tier architecture, Contoh : aplikasi berbasis Web.
Contoh Two-Tier Architecture :
Contoh Three-Tier Architecture :
Arsitektur Three-Tier
- Melibatkan lapisan server yang lain selain lapisan database server.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
=> Keluwesan teknologi
=> Mudah untuk mengubah DBMS engine
=> Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
=> Biaya jangka panjang yang rendah
=> Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan
=> Keunggulan kompetitif
=> Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi
Aplikasi Web dapat dibagi menjadi 2 macam:
=> Web Statis
=> Web Dinamis
Teknologi Web
Teknologi untuk membentuk aplikasi Web yang dinamis :
1. Teknologi pada sisi klien (client-side technology)
2. Teknologi pada sisi server (server-side technology)
Teknologi pada sisi Klien :
1. Kontrol Active X
2. Java applet
3. Client-side script (JavaScript dan VBScript)
4. DHTML (CSS / Cascading Style Sheets)
Teknologi pada sisi Server :
=> CGI
=> FastCGI
=> Proprietary Web Server API (ISAPI dan NSAPI)
=> Active Server Pages (ASP)
=> Java Server Pages (JSP) dan Java Servlets
=> Server-side JavaScript
=> PHP

sumber : http://blog-of-apriana.blogspot.com/2011/10/arsitektur-telematika.html

Tugas Pengantar Telematika

Kelompok III
Nama                                                  NPM               Alamat Blog
Andri Dwiana                                    11109696        andriihzaaliwords.wordpress.com
Laurentius Nicholas Chanata          14109167        niccfrostcaster.blogspot.com
Zoggi Dian Wibowo                          11109177        zoggidian.blogspot.com

.   
1.      Layanan Informasi
a.      Definisi
Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Contoh dari layanan informasi tersebut adalah sebagai :
·   Petunjuk jalan
·   M – Commerce
·   VOD (Voice and Data)
·   News and Weather
·   Telematik Terminal
·   Jasa Pelayanan Internet
·   Informasi Lalu Lintas Terbaru

b.      Tujuan / Fungsi
Tujuan layanan informasi secara umum agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.

2.      Layanan Keamanan
a.      Definisi
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatanya.

b.      Tujuan / Fungsi
Layanan keamanan menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
·   Confidentiality (kerahasiaan) pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
·   Integrity (integritas) pada aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
·   Availability (ketersediaan) pada aspek ini system menjamin data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait.
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak dipakai, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.



3.      Context Awareness & Event Based
a.      Definisi
Context-Awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (User) dan pengguna network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Singkatnya, Context-Awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.
Karakteristik dari user, network, lingkungan itu disebut konteks. Namun informasi konteks itu sendiri menjadi kompleks dan heterogen sesuai jenis layanan yang akan didukung. Makan context awareness menjadi masalah yang besar dan menarik dalam pengembangan aplikasi, khususnya mobile, untuk beberapa tahun kedepan.
Berbeda dengan Konventional Computing atau Komputasi Konvensioanal, Context aware tidak hanya menitik beratkan perhatian pada satu buah objek yang menjadi fokus utama dari proses tersebut tetapi juga pada aspek disekitar objek tersebut. Sebagai contoh apabila komputasi konvensional dirancang untuk mengindentifikasi siapa orang yang sedang berdiri disuatu titik kordinat tertentu maka komputer akan memandang orang tersebut sebagai sebuah objek tunggal dengan berbagai atributnya, misalnya nomor pegawai, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya.
Namun Context aware tidak hanya mengarahkan fokusnya pada objek manusia tersebut, tetapi juga pada apa yang sedang dia lakukan, dimana dia berada, pukul berapa dia tiba dan sebagainya.
Distributed event-based systems (disingkat sebagai DEBS, dalam bahasa Indonesia berarti sistem berbasiskan distribusi kejadian) adalah sistem terdiri dari komponen fungsional terdistribusi yang berinteraksi melalui peristiwa. Peristiwa adalah kejadian yang terjadi pada sistem atau lingkungan di mana komponen berada. DEBS menggunakan skema interaksi yang menyediakan komunikasi antara
produsen dan konsumen. Produsen adalah komponen yang menghasilkan kejadian. Pelanggan
adalah komponen yang mengkonsumsi peristiwa. Seorang pelanggan dapat mengungkapkan minat dalam peristiwa yang diberikan melalui langganan. Seorang pelanggan akan mengetahui semua peristiwa yang diterbitkan dalam sistem atau lingkungan yang sesuai dengan konsumsinya.

b.      Latar Belakang / Sejarah
Dalam ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa perangkat komputer mempunyai kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya bedasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan didalamnya. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah Context-awareness.

c.       Hal Utama dalam Context-Awareness
·   The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan.
·   The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam  suatu konteks.
 ·   Application behavior based on the recognized context
Bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

d.      Kategori Aplikasi Context-awareness
·   Proximate Selection
Suatu teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan selection dengan kata lain tempat dan pilihan.
Pengambilan informasi secara manual dari context-aware tentang perangkat input / output, benda non-fisik atau pelayanan, atau lokasi. Disini terdapat masalah dalam User Interface, yaitu untuk menekankan informasi berdasarkan tingkat kedekatan yang ada.
·   Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting suatu kasus sistem context-aware adalah bagaimana suatu konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen berinteraksi satu sama lain nya. 
Pengambilan informasi secara automatis atau mengubah komponen berdasarkan konteks. Misalnya, aplikasi board putih dapat memunculkan halaman baru atau yang sudah ada ketika seseorang memasuki ruang baru, atau OS dapat memutuskan untuk spin down disk ketika listrik AC terputus.
·   Contextual Information and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu. Setiap file yang berada di dalam directory berisi locations and contain files, programs, and links. Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalam directory. Sebagai contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat agenda yang harus dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka user tersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.
Queri dalam informasi atau perintahnya sendiri dapat diubah oleh konteks pengguna. Misalnya, tombol bermigrasi bisa membawa tampilan X pengguna ke sebuah papan tulis di kamar saat itu pengguna. Atau, papan tulis dapat menampilkan informasi yang relevan kepada pengguna karena itu terdeteksi kedekatan pengguna tersebut.
·   Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
Aturan-aturan  yang dipicu oleh IF-THEN oleh informasi kontekstual. Sebagai contoh, sebuah aplikasi pengawas akan mengeksekusi perintah UNIX shell berdasarkan aturan seperti "jika kopi dibuat kemudian memutar suara ayam.". Sebuah program pengingat kontekstual, yang menimbulkan pengingat bila aturan kontekstual tercapai, seperti "Ketika aku bertemu dengannya nanti" atau "Ketika aku berada di di perpustakaan".

4.      Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
a.      Definisi
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.

b.      Tujuan / Fungsi
Tujuan utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
·   Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
·   Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.

c.       Kebutuhan SDM & Kebutuhan Terhadap Telematika
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
·   Dilihat dari Bidang Ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
·   Dilihat dari Bidang Politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan publik sehingga menghasilkan dukungan politik.
           
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :
·   Pengembangan peningkatan kapasitas industri.
·   Pengembangan layanan publik.






Daftar Pustaka

Context-Awareness and Adaptation in Distributed Event-Based Systems -  https://cs.uwaterloo.ca/research/tr/2011/CS-2011-14.pdf

Context Awareness , IEEE Comsoc Indonesia – http://komunikasi.org/2008/03/context-awareness/
Pengantar Telematika – http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/12/pengantar-telematika-materi-2/
Layanan Informasi dan Keamanan - http://sitharye.blogspot.com/2009/12/layanan-informasi-dan-layanan-keamanan.html
Layanan Informasi Layanan, Keamanan, Context Aware, Event Base, Layanan Perbaikan Sumber, Discovery Service pada Telematika - http://kyfi.wordpress.com/2011/10/11/layanan-informasi-layanan-keamanan-layanan-context-aware-event-base-layanan-perbaikan-sumber-resource-discovery-service-pada-telematika/